Pohon Surga Yang Menjulur Ke Dunia


ASYSYIBLI berkata: Suatu ketika saya berjalan menuju sebuah dusun, tiba-tiba melihat seorang pemuda yang kurus, rambutnya terurai, dan berpakaian kumal. Dia duduk di antara beberapa kuburan sambil meletakkan pipinya di tanah kuburan, dan kadang-kadang melihat ke langit sambil menggerakkan kedua bibir, dengan airmata yang mengalir. Dia tetap sibuk membaca tasbih, tahmid, tahlil dan istighfar.

Ketika melihat keadaan itu, tertariklah hatiku untuk mendekatinya. Maka terpaksa saya membelok dari jalan yang lurus menuju ke arahnya. Ketika pemuda itu mengetahui bahwa aku akan mendekatinya, tiba-tiba dia bangun kemudian berlari menjauhiku. Aku pun berusaha untuk mengejarnya, tetapi tidak bisa, sehingga aku berkata:
“Perlahan-lahanlah hai, Waliyullah!” .
“Allah!” jawabnya.
Maka saya berkata: “Demi Allah, sabarlah menantiku!”
Maka ia memberi isyarat dengan tangannya: tidak. Dan ia mengulangi kalimatnya: “Allah!”
“Jika benar apa yang kau katakan, maka tunjukkan kesungguhanmu pada Allah,” kataku kemudian.

Tiba-tiba ia menjerit dengan suara yang keras: “Ya Allah!” Lalu ia jatuh pingsan. Dan ketika aku mendekatinya, ternyata ia telah meninggal dunia. Maka aku jadi bingung dan heran melihat kesungguhannya dalam mencihtai Allah.

“Yakhtasshu birahmatihi man yasyaa’, wala haula wala quwwata illa billahil aliyyil azhiem,”kataku kemudian. Lalu saya pergi untuk mencari segala keperluan untuk perawatan mayatnya. Tetapi ketika aku kembali ke tempat itu, mayitnya sudah tidak ada. Tidak ada bekas dan tidak ada beritanya. Ketika saya dalam keadàan bingung dan bertanya-tanya siapakah yang mendahului aku menyelesaikan urusan pemuda itu, terdengarlah seruan.

“Ya Syibli, sudah ada yang menyelesaikan urusannya, dan telah dirawat oleh malaikat. Hendaknya kamu banyak bersedekah dan ibadah pada Tuhan! Karena pemuda itu tidak dapat mencapai kedudukan itu kecuali dengan sedekahnya pada suatu hari.” .
Lalu saya bertanya: “Demi Allah beritakan kepadaku bagaimana sedekahnya?”

“Ya Syibli, pemuda itu pada mulanya fasiq, pelacur, durhaka dan gemar bermaksiat. Tiba-tiba pada suatu malam ia bermimpi kemaluannya menjadi ular, dan mengeluarkan asap api dari mulutnya sehingga membakar dirinya sampai menjadi arang yang hitam. Maka bangkitlah dia dari tidurnya dengan perasaan gelisah ketakutan, lalu dia keluar melarikan diri dari orang banyak untuk beribadah, dan hingga kini ia telah duabelas tahun bertaubat. Maka kemarin ada seorang pengemis meminta makanan untuk hari itu. Tiba-tiba ia melepaskan bajunya dan menyerahkan pada pengemis itu. Lalu pengemis tersebut mengulurkan kedua tangannya untuk mendoakan pemuda itu, agar dia mendapat ampunan. Kiranya Allah telah menerima doanya, berkat sedekah yang menggernbirakan orang miskin tersebut, sebagaimana tersebut dalam hadis:
Pergunakanlah kesempatan doa pengemis ketika ia gembira hatinya menerima sedekah itu!

"Kedermawanan adalah pohon di dalam surga, sedang dahannya menjulur ke dunia, barangsiapa berpegang pada dahannya, dia akan dituntun oleh dahan itu menuju ke surga. Dan bakhil adalah pohon di dalam neraka, dan dahannya menjulur ke dunia, barangsiapa berpegang pada dahannya, dia akan teseret oleh dahan itu ke dalam neraka." (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Baihaqi)

Demikian Kisah Teladan yang bejudul Pohon Surga yang Menjulur Ke Dunia. Semoga setelah membaca kisah teladan tersebut kita bisa terinspirasi supaya menjadi orang yang dermawan dan bertaubat pada Allah swt.
0 Komentar untuk "Pohon Surga Yang Menjulur Ke Dunia"

Back To Top